Model pembelajaran inovatif merupakan salah satu metode belajar yang sering di gunakan pada masa ini. Banyak guru menyadari bahwa model ini memiliki tingkat efisiensi cukup tinggi untuk mengajari siswanya. Harapannya, siswa mampu mempelajari berbagai pelajaran secara lebih mudah.

Model ini sendiri berbeda jauh dengan cara mengajar konvensional, di mana pada metode tersebut lebih menekankan guru sibuk menjelaskan materi pada siswanya tanpa mengetahui siswa memahami materi atau tidak. Hal tersebut membuat semua usaha guru dalam mengajar terkesan kurang efektif.

Oleh sebab itu, karena cara belajar secara konvensional di nilai kurang efektif, banyak orang kemudian mulai menerapkan metode inovatif karena di anggap lebih memberikan dampak pada siswanya. Sehingga siswa dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar secara lebih efektif dan efisien.

 

 

Contoh Model Pembelajaran Inovatif

Model ini sendiri memiliki rancangan berbeda secara konvensional, karena pada model ini memiliki fokus untuk menciptakan lingkungan sehingga siswa bisa mempelajari hal baru secara lebih teratur. Selain itu, guru dapat memungkinkan siswanya supaya bisa berpikir secara lebih kreatif.

Inovasi dalam kegiatan belajar mengajar di nilai sangat penting, karena jika mengajar dengan metode monoton akan membuat siswa menjadi cepat bosan. Ketika mereka merasa bosan akan mempengaruhi proses belajar, sehingga materi yang Anda ajarkan akan sulit untuk diterima oleh siswa.

Seiring berkembangnya zaman, banyak guru mulai bergerak menerapkan model pembelajaran inovatif pada kegiatan pembelajarannya.

Berikut beberapa contoh model pembelajaran yang bisa diterapkan ketika mengajar :

Hybrid Learning

Hybrid learning di lakukan dengan memadukan kegiatan mengajar secara online maupun offline. Dengan menggunakan metode ini anak didik bisa belajar secara online melalui rumahnya masing-masing, dengan menggunakan platform online seperti zoom dan Google Meet.

Inquiry Based Learning

Dalam model ini guru tidak berperan sebagai pengajar melainkan merupakan fasilitator. Sehingga guru hanya memiliki peran untuk bertanya dan siswa mencari jawabannya sendiri, namun guru juga memiliki tanggung jawab untuk mengarahkan.

Flipped Classroom

Model pembelajaran ini memiliki metode terbalik dibanding cara konvensional. Jika pada konvensional biasanya guru akan memberikan dikte kepada muridnya, pada mode flipped classroom murid akan mengajar dengan berpresentasi dan guru memberikan pertanyaan secara interaktif.