Keberhasilan belajar siswa sangat ditentukan oleh banyak hal. Mulai dari faktor sumber daya manusia seperti guru, tenaga pendidikan, staf, dan para pemegang kebijakan sampai faktor-faktor lain seperti sarana dan prasarana, kurikulum, serta lingkungan dan suasana yang terbentuk saat pembelajaran. Hal-hal teknis seperti jalannya pembelajaran juga menjadi salah satu faktor utama yang menentukan keberhasilan pembelajaran.
Pembelajaran biasanya menghabiskan waktu yang cukup lama. Seorang siswa bisa saja berada di kelas sampai 120 menit untuk membahas satu mata pelajaran yang sama. Rasa bosan sangat wajar menghinggapi siswa di waktu yang panjang ini.
Padahal siswalah yang memegang peranan utama dalam proses pembelajaran. Pembelajaran akan lebih efektif jika siswa merasa antusias dan berkonsentrasi penuh saat belajar. Permasalahannya konsentrasi dan antusias siswa rentan berkurang jika dihadapkan dengan materi pelajaran yang rumit dan waktu belajar yang cukup panjang.
Metode ice breaking
Salah satu metode yang cukup populer untuk mengatasi kebosanan seperti ini adalah dengan ice breaking. Istilah ini berasal dari kata “ice” yang artinya es serta “breaking” yang artinya memecahkan. Ice breaking adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidikan untuk memecahkan suasana yang kaku dan beku layaknya es. Tujuannya adalah agar siswa sebagai subjek utama pendidikan bisa kembali fokus untuk menangkap pelajaran yang disampaikan.
Ice breaking bisa menjadi pilihan yang tepat saat pembelajaran berada di kondisi kritis. Yaitu kondisi dimana siswa sudah mulai terlihat bosan dan tingkat konsentrasinya menurun. Guru juga bisa memberikan ice breaking saat menjelang siang hari dimana siswa sudah mulai lelah.
Melalui ice breaking, kejenuhan siswa bisa dialihkan sehingga siswa bisa kembali berkonsentrasi lagi. Ice breaking juga bisa menjadi energi pendukung dalam kegiatan yang membosankan,
Pelaksanaan ice breaking
Pelaksanaan ice breaking memiliki beberapa cara seperti dengan metode permainan, ceramah, ataupun studi kasus. Guru dituntut untuk bisa kreatif dan memiliki variasi kegiatan ice breaking yang menarik.
Cara paling mudah untuk melakukan ice breaking adalah dengan menggunakan yel-yel. Cara ini sangat mudah dilakukan dan cukup efektif untuk memulihkan konsentrasi siswa. Menggunakan yel-yel sebagai metode ice breaking terbukti dapat meningkatkan konsentrasi serta antusiasme siswa.
Metode ice breaking lain yang cukup efektif adalah menggunakan permainan yang menggerakan anggota tubuh. Jenis ice breaking ini bisa diterapkan saat siswa mulai terlihat lelah dan butuh peregangan tubuh.
Selain itu, guru juga bisa melakukan ice breaking dengan mengajak siswa bernyanyi. Lagu yang dinyanyikan tidak harus lagu ciptaan sendiri, melainkan juga bisa dengan lagu-lagu yang sedang populer dan banyak didengarkan.
Itulah uraian singkat tentang ice breaking dalam pembelajaran. Selain memiliki manfaat dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, kegiatan ice breaking juga bisa dilakukan di tempat pelatihan maupun tempat kerja untuk mencairkan suasana.
Komentar Terbaru