Orang tua jaman sekarang mungkin bingung melihat anaknya lebih sering melakukan hal yang tidak berguna di waktu senggang. Mengikutsertakan anak les lukis bisa menjadi solusi. Tanpa disadari, ternyata kursus lukis yang diikuti anak juga dapat berdampak pada kesehatan mental mereka. Simak uraian selengkapnya berikut ini
Tidak bisa dipungkiri saat ini teknologi semakin maju. Salah satunya yaitu penggunaan gadget yang kini tidak terbatas hanya orang dewasa saja pemakainya. Bahkan saat ini anak usia dini hingga remaja seakan “ketagihan” dengan gadget. Entah itu permainan games, untuk mengakses media sosial, dan lain sebagainya.
Sebetulnya hal tersebut masih bisa dimaklumi. Selain karena memang sudah jamannya teknologi, memakai gadget juga dapat menghindarkan anak dari “gaptek”. Anak juga penting diperkenalkan dengan teknologi agar tidak terlalu ketinggalan dengan teman sebayanya. Namun, yang salah adalah rentang waktu penggunaan gadget itu sendiri.
Mereka yang sudah biasa diberikan gadget sejak dini , cenderung memainkannya saat waktu senggang. Jadi waktu mereka yang seharusnya bisa digunakan untuk hal yang bermanfaat jadi terbuang sia-sia. Orang tua harus paham jika masa anak-anak adalah masa belajar. Tidak melulu soal pelajaran, belajar hal lain seperti melukis bisa menjadi pilihan.
Begitu juga dengan anak yang notabene sudah punya bakat lukis. Orang tua sebaiknya mendukungnya dengan mengikutkan les lukis. Bakat anak bisa terasah sempurna, dan waktu senggang mereka juga diisi dengan hal yang lebih berguna.
Fakta yang tidak banyak orang tua ketahui jika kegiatan melukis ternyata bisa berefek besar terhadap kesehatan mental anak. Ketika sedang melukis sesuatu anak pasti akan fokus dengan lukisannya sendiri. Mereka akan sejenak lupa dengan masalah yang dialaminya.
Selain itu, melukis juga dapat mengekspresikan perasaan mereka sehingga membuat anak menjadi lebih rileks menghadapi banyak hal. Kadang ketika anak melukis sesuatu, mereka dapat menyalurkan emosi negatifnya pada lukisan yang mereka buat. Emosi negatif jika tidak dikeluarkan bisa menghambat perkembangan mental.
Anak-anak sebenarnya sama dengan orang dewasa yaitu sewaktu-waktu bisa stress. Penyebabnya juga sama bisa karena faktor internal maupun eksternal. Karena faktor internal bisa karena lapar, merasa kesakitan, perubahan suhu sekitarnya, dan lain-lain. Dapat juga karena faktor eksternal misalnya karena perceraian orang tuanya, bullying, tugas sekolah, dan masih banyak lagi.
Stress yang menumpuk pada anak dan tidak disalurkan dengan benar akan berdampak buruk pada anak. Anak mungkin jadi mudah terserang sakit. Selain itu stress pada anak juga salah satu pemicu sifat mereka yang cenderung emosional, malas, juga tidak sopan dengan orang tua.
Lain jika psikologis mereka terjaga, perkembangan mereka bisa lebih baik. Kondisi suasana hati gembira, tidak stress, kemungkinan bisa membuat minat belajar mereka lebih tinggi. Efeknya mereka lebih mudah mencapai cita-cita yang diinginkan.
Itulah mengapa orang tua sebaiknya mencoba untuk mengikutsertakan anaknya les lukis. Kegiatan ini setidaknya lebih bermanfaat untuk mengisi waktu luang anak-anak di sela jadwal sekolah. Jangan lupakan efek dari kegiatan melukis terutama untuk menjaga kesehatan mental anak.
Mendengar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) seringkali terbayang sebagai pelajaran yang membosankan, penuh teori,…
Peranan sekolah dalam pembentukan karakter anak didik memanglah besar. Hal tersebut lantaran sebagian waktu siswa…
Kursus bahasa Inggris online kini menjadi salah satu solusi efektif dalam menguasai bahasa internasional di…
Pengenalan inovasi baru dalam sistem bimbingan belajar bertujuan untuk mempermudah proses pembelajaran bagi siswa. Ini…
Beragam cara dapat ditempuh untuk meningkatkan pemahaman belajar siswa. Les privat merupakan solusi terbaik yang…
Memulai belajar bahasa Inggris sebagai pemula bisa menjadi tantangan yang menarik. Jika Anda merasa kemampuan…