Keberadaan gadget memang memiliki sisi positif, tapi juga sisi negatif apalagi kalau sudah pada tahap candu. Kecanduan gadget terutama pada anak akan memberikan dampak negatif, salah satunya adalah kurangnya interaksi sosial. Berbagai aktivitas, les lukis salah satunya, dapat menjadi solusi untuk mengurangi candu anak terhadap gadget. Berikut berbagai alasannya.
Melukis berarti membiarkan anak untuk bermain dengan imajinasi. Sesuatu yang tidak bisa ia dapatkan dari bermain game yang ada di gadget. Permainan di gadget cenderung memiliki suatu arahan yang harus diikuti. Sehingga membuat anak tidak bisa berkreasi sebagaimana keinginannya. Namun tidak dengan melukis, yang membebaskan anak berimajinasi seliar-liarnya.
Selain itu, melukis dapat merangsang perkembangan otak kanan mereka. Dengan begitu, daya kreativitas anak bisa meningkat. Sementara bagi anak yang memiliki kecenderungan berpikir logis dengan otak kiri, peningkatan daya kreativitas mereka dapat bermanfaat untuk memecahkan berbagai masalah matematis. Dengan melukis, anak-anak akan dapat lebih bebas berekspresi.
Bermain game pada gadget seringkali memberikan dampak buruk pada anak, selain ketagihan tentunya. Emosi adalah hal yang paling menjadi perhatian. Karena dengan bermain game yang ada di gadget, menurut berbagai penelitian, membuat anak lebih mudah marah. Anak-anak belum dapat meredam emosi negatif sehingga mereka melampiaskannya begitu saja.
Salah satu cara efektif adalah dengan mengenalkannya pada melukis, bisa dengan belajar secara mandiri atau mengikuti les lukis. Dengan begitu, emosi negatif anak dapat diredam dan dilampiaskan pada gambar. Setelah emosi negatif dapat dikurangi, tubuh dan pikiran anak pun menjadi lebih rileks sehingga mereka akan lebih tenang.
Melukis juga menjadi sarana paling efektif untuk berkomunikasi sejak zaman prasejarah. Berkomunikasi menggunakan media lukisan atau gambar akan mudah dipahami oleh setiap orang karena gambar adalah bahasa yang universal. Begitu pula jika diterapkan kepada anak-anak. Dengan melukis, mereka akan mampu meningkatkan kemampuan berkomunikasi lewat media gambar.
Saat melukis, anak akan dilatih untuk fokus dengan benda-benda yang ada di depannya seperti kertas, pensil warna, atau kuas dan cat. Kemudian anak akan fokus untuk menggambarkan apa yang ada di dalam imajinasinya. Bahkan menurut sebuah penelitian yang melibatkan beberapa mahasiswa, melukis dapat meningkatkan konsenstrasi dan daya ingat.
Ketika melukis, anak juga dituntut untuk menyelesaikan apa yang sudah dia mulai. Menyelesaikan sebuah lukisan atau gambar selain fokus juga membutuhkan ketekunan. Dengan menyelesaikan lukisan yang sudah dimulai, anak-anak akan belajar untuk menumbuhkan sifat tekun pada dirinya. Mengajarkan anak-anak untuk melukis setiap harinya tentu sangat baik bagi tumbuh kembangnya.
Namun yang perlu diingat, peran orang tua juga tetap dibutuhkan meski anak dimasukkan ke dalam les lukis. Karena peran orang tua nantinya dapat memberikan apresiasi atas karya yang dibuat anak. Selain itu melukis juga meningkatkan ikatan emosional orang tua dan anak. Anak juga akan lebih memiliki kegiatan positif dengan melukis.
Mendengar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) seringkali terbayang sebagai pelajaran yang membosankan, penuh teori,…
Peranan sekolah dalam pembentukan karakter anak didik memanglah besar. Hal tersebut lantaran sebagian waktu siswa…
Kursus bahasa Inggris online kini menjadi salah satu solusi efektif dalam menguasai bahasa internasional di…
Pengenalan inovasi baru dalam sistem bimbingan belajar bertujuan untuk mempermudah proses pembelajaran bagi siswa. Ini…
Beragam cara dapat ditempuh untuk meningkatkan pemahaman belajar siswa. Les privat merupakan solusi terbaik yang…
Memulai belajar bahasa Inggris sebagai pemula bisa menjadi tantangan yang menarik. Jika Anda merasa kemampuan…